Bangun Desa Berbasis Budaya, Kepala BPID Tegaskan Pentingnya Kolaborasi



MEDIA KAILI — Kepala Badan Pengembangan Informasi Desa Tertinggal (BPID), Dr. Drs. Mulyadin, M.Si., CGSI, menegaskan pentingnya membangun bangsa berbasis budaya serta memperkuat kerja sama antarwarga. Salah satu gagasan yang diangkat adalah Bank Tani dan Bank Ternak, ide anak daerah Sulawesi Tengah yang berlandaskan spirit kebudayaan lokal.


Pernyataan tersebut disampaikan dalam dialog interaktif bertema “Desa Bangkit, Inovatif, Kolaboratif, dan Berdaulat” yang digelar di Aula Manuru, Desa Mpanau, Kabupaten Sigi, Sabtu, (9/8/2025) oleh Lembaga Damai Kaili Semesta.


Salah satu narasumber, Jakson, pendiri Minabulava Farm sekaligus pengusaha budidaya ikan air tawar dari divisi perikanan Damai Kaili Semesta, mengungkapkan bahwa keberhasilan kelompoknya berasal dari upaya mandiri. Modal usaha dikumpulkan secara gotong royong dengan prinsip saling percaya, sementara pembagian hasil dilakukan secara adil dan transparan.


Saat ini, Minabulava Farm mengelola 20 kolam bioflok. Meski biaya pengelolaan tidak kecil, seluruh investasi tenaga maupun dana tercatat rapi, dan keuntungan dibagi setelah panen. Jakson berencana mengembangkan lebih banyak lagi klaster bioflok di desa-desa lain dengan prinsip serupa.


Narasumber lainnya, Adi Surur, penggagas Bank Ternak, menyebut bahwa model usaha Minabulava Farm merupakan bentuk kebudayaan lama yang diwariskan leluhur. Ia mencontohkan tradisi memelihara sapi yang hasilnya dibagi secara adil. Menurutnya, jika dikolaborasikan dengan sistem perbankan, melibatkan akademisi untuk kajian, serta dukungan pakar akuntansi, Bank Ternak berpotensi menjadi solusi investasi yang mendorong pertumbuhan ekonomi desa.


“Sayangnya, banyak warga kini terjebak judi online dan investasi bodong. Padahal, kita punya tradisi investasi yang terbukti berhasil di bidang peternakan, pertanian, dan perkebunan,” ujar Adi.


Ia berharap pemerintah hadir dengan kebijakan, regulasi, dan anggaran, bahkan menjadikan program ini sebagai program nasional berbasis budaya daerah.


Kegiatan dialog juga dirangkaikan dengan pelepasan bibit ikan nila ke kolam tanah dan kolam bioflok oleh Dr. Mulyadin. Kehadiran Minabulava Farm sebagai sentra perikanan air tawar swadaya diharapkan menjadi embrio tumbuhnya usaha serupa di setiap desa di Sulawesi Tengah yang memiliki sumber daya air tawar melimpah.


Mulyadin menegaskan bahwa ke depan, BPID akan mendorong percepatan pertumbuhan Bank Tani dan Bank Ternak yang lebih inovatif. Ia juga membuka peluang kemitraan dengan program Makan Bergizi Gratis untuk suplai ikan segar dari usaha perikanan tersebut.


Acara yang berlangsung pukul 09.00–12.00 WITA ini dihadiri kelompok peternak ikan air tawar, peternak sapi dan kambing, anggota Polairud Sulteng yang berinvestasi di budidaya nila, pemerhati budaya, influencer Podcast Pitong PC, serta anggota DPRD Sigi. Dialog menghasilkan rekomendasi penguatan kelembagaan dengan melibatkan akademisi, DPRD, lembaga adat, dan tokoh masyarakat dalam implementasi program di Kabupaten Sigi.




Penulis: Smith Lalove

Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator *

Lebih baru Lebih lama